Pemimpin Pujian dan Kerajian Beribadah Pemuda: Studi Kasus pada Pemuda Oikumene Setungkal Ilir, Banyuasin
Abstract
The research was done to find out the level of the industrialization of the youth and the level of influence the leaders of compliments on the worshipping of the young men of Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin. The research was conducted at the young communion of Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin. Leaders of praise in worship are needed to serve as leaders in the liturgy of the church. The chief of praise is charged with directing a group of people to achieve the same goal. One of the principal roles of a chief of praise is to create a quiet atmosphere in which people can enjoy, praise and worship the Lord together. There are some things that a leader of Christian worship's praise is concerned to increase his role, that is, a man who grows spiritually in the Lord, maintains good relations with the congregation, has musical skills or understanding and prepares through practice and self-improvement. As the hallmark of one's diligence in worship is seen from his presence at every hour of worship, coming on time, and the contributions given in every activity both in temporal, thought and matter. The study is done through a quantitative approach. The research population of Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin, 68 people, and a sample of 35. The r square score found in the study is 0479, so the author has come to the conclusion that the leaders' partial influence on the variable worship craft is moderate. That is, 47.9% of variable variations bound to "worshipfulness" can be explained by free "praise leaders" variable 52.1% can be explained by outside variable factors.
Penelitian ini dikerjakan dilakukan untuk mengetahui tingkat kerajinan beribadah pemuda dan tingkat pengaruh pemimpin pujian terhadap kerajinan beribadah pemuda Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin. Penelitian ini dilakukan di persekutuan ibadah pemuda Oikumene Situngkal-Ilir Banyuasin. Pemimpin Pujian dalam ibadah diperlukan guna sebagai pemimpin dalam liturgi gereja. Pemimpin pujian bertugas untuk mengarahkan sekelompok orang guna mencapai tujuan yang sama. Salah satu yang menjadi peranan penting seorang pemimpin pujian adalah untuk menciptakan suasana yang tenang supaya umat dapat menikmati, memuji dan menyembah Tuhan bersama-sama. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting seorang pemimpin pujian ibadah Kristen untuk meningkatkan peranannya, yaitu seorang yang rohaninya bertumbuh dalam Tuhan, menjaga hubungan yang baik dengan jemaat, memiliki keterampilan atau pemahaman dalam bidang musik dan memiliki persiapan dengan latihan dan mengembangkan diri. Sebagai ciri dari kerajinan seseorang dalam beribadah terlihat dari kehadirannya di setiap jam ibadah, datang tepat waktu, dan kontribusi yang diberikan dalam setiap kegiatan baik dari segi waktu, pikiran maupun materi. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian yaitu pemuda persekutan Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin, sebanyak 68 orang, dan sampel berjumlah 35 orang. Nilai r square yang ditemukan dalam penelitian adalah 0.479, sehingga penulis menarik kesimpulan bahwa pengaruh Pemimpin Pujian secara parsial terhadap variabel Kerajinan Beribadah adalah sedang. Artinya, 47,9% variasi variabel terikat “Keajinan Beribadah” dapat dijelaskan oleh variabel bebas “Pemimpin Pujian” sisanya 52,1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor di luar variabel.
DOI: https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i2.64
Refbacks
- There are currently no refbacks.