Membangun Keluarga Kristen yang Bahagia Menurut Efesus 5:22-33

Adinia Mendrofa

Abstract


Looking at the current family situation which is increasingly complicated with various problems ranging from quarrels, violence, infidelity, separation of the bed, to the case of divorce. So the authors examine the book of Ephesians 5:22-33 about husband and wife in creating a happy family. The solution to the increasingly complex family problems is expected to be by applying what is conveyed by Paul about "submission and love" then the Christian family will become a happy family and can be an example for other families in the middle of this world. Because the family is the place or the beginning of the process of human life. The family is the first institution in the life of a child, a place to learn everything and express themselves as social creatures. The family is also the most closely related institution in the socialization process.  As the beginning of the life process of an individual, the family has a very important role in shaping someone's person. The family provides the basis for the formation of behavior, character, morals and education of children. In this case, especially parents, namely father and mother. It is they who educate and shape their children. The family determines what becomes and what an individual will be, whether he will bring good influence or vice versa bad influence in the life of the wider community both the community environment, school environment and also especially the church environment. The Bible also states the same thing that the family is the beginning of human life.


Melihat kepada keadaan keluarga masa kini yang semakin rumit dengan berbagai persoalan mulai dari pertengkaran, kekerasan, perselingkungan, pisah ranjang, sampai kepada kasus perceraian. Maka penulis meneliti kitab Efesus 5:22-33 mengenai suami istri dalam menciptakan keluarga yang bahagia. Solusi untuk persoalan keluarga yang semakin rumiat diharapakan dengan mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh Paulus tentang “ketundukan dan kasih” maka keluarga Kristen akan menjadi keluarga yang bahagia dan bisa menjadi teladan bagi keluarga-keluarga lainnya di tengah-tengah dunia ini. Sebab keluarga adalah tempat ataupun awal dari proses kehidupan manusia. Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan seorang anak, tempat belajar segala sesuatu dan menyatakan diri sebagai mahluk sosial”. Keluarga juga merupakan lembaga yang paling terkait erat dalam proses sosialisasi seseoran. Sebagai awal dari proses kehidupan seorang individu maka keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk pribadi seseorang itu. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak. Dalam hal ini khususnya orangtua yaitu Ayah dan ibu. Merekalah yang mendidik dan membentuk anak-anak mereka. Keluarga menentukan menjadi apa dan seperti apa seorang individu kelak, apakah ia akan membawa pengaruh yang baik atau sebaliknya pengaruh buruk dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas baik itu lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan juga terlebih lingkungan gereja. Alkitab juga menyatakan hal yang sama bahwa keluarga adalah awal dari kehidupan manusia.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.57069/haggadah.v1i1.6

Refbacks

  • There are currently no refbacks.