Rancang Bangun Pewartaan Injil di Indonesia dalam Konteks Ideologi Pancasila

Hery Harjanto, Aji Suseno

Abstract


Indonesia with the Pancasila ideology has encouraged people to have the principle of pluralism in diversity. The development of religious plurality in Indonesia seems to extinguish the fire of proclaiming the good gospel. However, that's not really an excuse not to share the gospel. The proclamation of the gospel as the Great Commission must still be carried out with wise strategies and methods. The author has conducted research by browsing the literature in the form of journals and books. The results of the study found that preaching the gospel in Indonesia can be done while maintaining harmony and harmony in life in the midst of a plurality of Indonesian people with 3P strategies, namely: first presence, presence in the midst of society. The second proclamation, after being well received began the step of the proclamation of the good news. Third, persuasion is carried out to encourage acceptance of Jesus. While the method used is the Pancanyata method. Starting from explaining that humans are in the image and likeness of God, fallen into sin and damaged the image of God, restoration in Jesus and towards the likeness of Christ who is the image of God.


Indonesia dengan ideologi Pancasila telah mendorong masyarakat untuk memiliki prinsip pluralisme dalam keberagamaan. Berkembangnya pluralitas agama di Indonesia sepertinya memadamkan api pewartaan injil baik. Namun, sebenarnya itu bukan alasan untuk tidak melakukan pewartaan injil. Pewartaan injil sebagai Amanat Agung tetap harus di jalankan dengan strategi dan metode yang bijak. Penulis telah melakukan penelitian dengan penelusuran pustaka baik dalam bentuk jurnal maupun buku. Hasilnya penelitian menemukan bahwa pewartaan Injil  di Indonesia bisa dilakukan dengan tetap menjaga keselarasan dan seserasian hidup ditengah-tengah pluralitas masyarakat Indonesia dengan strategi 3P yaitu: pertama presensi, kehadiran ditengah-tengah masyarakat. Kedua proklamasi, setelah diterima dengan baik mulai langkah proklamasi inil. Ketiga, dilakukan persuasi untuk mendorong menerima Yesus. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode Pancanyata. Mulai dari menjelaskan bahwa manusia segambar dan serupa dengan Allah, jatuh dalam dosa dan rusaknya gambar Allah, pemulihan dalam Yesus dan menuju keserupaan dengan Kristus yang adalah gambar Allah.  


Full Text:

PDF

References


Arifianto, Yonatan Alex, Aji Suseno, and Paul Kristiyono. 2021. “Aktualisasi Misi Dalam Pluralisme Agama-Agama Di Era Disrupsi.” Xairete: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 1(1):1–14.

Barcley, William. 1989. Mengkomunikasikan Injil. Jakarta: BPK Gunumg Mulia.

Borthwick, Paul. 1987. Pemberitaan Injil Tugas Siapa? Bandung: Kalam Hidup.

Christian Bayu Prakoso, Paul Kristiyono, Aji Suseno. 2021. “Diskripsi Teologis Kejadian 1 Sebagai Dasar Dan Strategi Penginjilan Di Era Pluralisme 2021.” Veritas Lux Mea 3.

D’costa, Gavin. 2002. Mempertimbangkan Kembali Keunikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunumg Mulia.

Fransiskus Irwan Widjaya, Noh Ibrahim Boiliu. 2019. Misi Dan Pluralitas Keyakinan Di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.

Gerri Tedja Sukmana, Daniel, Aji Suseno, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia, and Jawa Tengah. 2020. “Penginjilan Dalam Konteks Pendidikan Agama Kristen Di Tengah Masyarakat Majemuk.” DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen 3(2):72–83. doi: 10.32490/didaktik.v3i1.43.

Gibbs, Alfred P. 1980. Penginjilan Pribadi. LPKI.

Graham, Billy. 1984. Beritakan Injil. Yogyakarta: Andi Offset.

Hannas, Hannas, and Rinawaty Rinawaty. 2019. “Menerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kini.” Kurios 5(2):175. doi: 10.30995/kur.v5i2.118.

Heath, Stanley. 1996. Penginjilan Dan Pelayanan Pribadi. Surabaya: Yakin.

Heath, Stanley. 2004. Bertindak Tepat Disaat Yang Tepat. Andi Offset.

Hendrick, Howard G. 1986. Beritakan Injil Dengan Kasih. Jakarta: BPK Gunumg Mulia.

Huang, Joachim. n.d. “Adakah Keselamatan Di Luar Kristus?” Pelita Zaman (Bandung) 8.

Kuswanjono, Arqom. 2006. “Pluralisme Pancasila.” Jurnal Filsafat 16(1):77–93.

Latifah, Abubakar: Ngalimun: Fimier Liadi: 2020. “BAHASA SEBAGAI NILAI PEREKAT DALAM SIMBOL BUDAYA LOKAL TOKOH AGAMA.” Jurnal Transformatif Vol 4, no.

Lumnintang, Stevri Indra. 2004. Theologi Abu Abu. Malang: Gandum Mas.

Newbigin, Lesslie. 2002. Injil Dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: BPK Gunumg Mulia.

Peters, George W. 2006. Teologi Alkitabiah Tentang Pekabarab Injil. Malang: Gandum Mas.

Rusli, Gideon, and Yonatan Alex Arifianto. 2021. “Tinjauan Teologis Peran Gembala Dalam Aktualisasi Misi Berdasarkan 2 Timotius 4: 1-2.” Sabda: Jurnal Teologi Kristen 2(1):299–316.

Stott, John RW. 1956. Fundamentalisme Dan Penginjilan. Bandung: Kalam Hidup.

Tenibemas, Purnawan. 2011. Misi Yang Membumi. Bandung: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus.

Thomas, Norman E. n.d. Teks-Teks Klasik Tentang Misi Dan Kekristenan Sedunia. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Tomatala. 1996. Penginjilan Masa Kini Jilid 2. Malang: Gandum Mas.

Tong, Joseph. 2006. Keunggulan Anugerah Mutlak. Bandung: STTB.

Tong, Stephen. 1988. Teologi Penginjilan. Jakarta: LRII.

Utami, Lensi Putri. 2021. “Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Dasar Negara.” Jurnal Gagasan Hukum Volume 1.

Wungow, Jeffry. 2019. “ANALISIS KRITIS TERHADAP PLURALISME AGAMA BERDASARKAN YOHANES 14:6 BAGI MAHASISWA STT YESTOYA.” Rhema Vol 5 No 1.

Yakub Tomatala. 1988. Penginjilan Masa Kini 1. Malang: Gandum Mas.




DOI: https://doi.org/10.57069/haggadah.v2i2.33

Refbacks

  • There are currently no refbacks.